TEMPAT BERSEJARAH DI SURABAYA

KEPUTRAN



Keputran adalah sebuah kampung bersejarah di Surabaya yang dulunya merupakan satu diantara bagian sentra kota. Sejak nama Surabaya disebutkan pertama kali pada tahun 1293, kota ini telah berkembang dari kampung nelayan dan wilayah kerajaan dijaman dahulu menjadi kota metropolis seperti sekarang ini. Seiring perkembangan jaman, muncul kampung-kampung yang mungkin saat ini sudah tidak dikenal lagi seperti kampung Keputran yang sudah pernah merupakan kampung tempat tinggal para petinggi Kraton Surabaya jaman dulu.








JEMBATAN MERAH

Jembatan merah semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.

Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.
Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah.








KAMPUNG ARAB (SUNAN AMPEL)
Sunan Ampel datang ke daerah ini dari Campa pada masa awal keruntuhan Kerajaan Majapahit, sekitar tahun 1400 masehi, bersama saudagar Arab.
Keluarga Hasyim ini masih memiliki keterkaitan dengan Sunan Ampel. Hingga kini dia masih tetap teguh mempertahankan budaya leluhurnya.
Anggota keluarga wanita tidak diperbolehkan memperlihatkan diri di muka umum. Termasuk disorot kamera. Kawasan Ampel ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal keberadaan keturunan Arab di Indonesia.
Karena orang Arab pertama kali datang ke Indonesia ke wilayah ini, bersama Sunan Ampel. 
Sekitar 40 persen warga kampung ini merupakan keturunan Arab. Karena itu, orang dengan perawakan khas Timur Tengah, banyak terdapat disini.
Tempat tinggal warga keturunan Arab dapat dengan mudah dikenali. Rumah mereka memiliki ciri khas, dengan dua pintu dan dua pilar penyangga, serta teras di depan rumah.Satu pintu kecil diperuntukkan bagi pemilik rumah dan anggota keluarganya. Sedangkan pintu besar berupa gerbang merupakan pintu untuk tamu.
Mata pencarian mereka umumnya sebagai pedagang.Mereka berjualan aneka macam barang, mulai dari pakaian, minyak wangi, peralatan ibadah, hingga buah kurma.



HOTEL ORANGE/HOTEL YAMATO/HOTEL MAJAPAHIT
Tanggal 10 November 1945 merupakan hari bersejarah di mana kaum muda Surabaya marah ketika melihat bendera Belanda dikibarkan di atas Hotel Yamato. Mereka kemudian menyerbu, memanjat tiang bendera tersebut dan merobek warna biru dari bendera tersebut dan membuat bendera merah putih Indonesia berkibar. Hari itu selalu dikenang sebagai Hari Pahlawan. Itulah salah satu kenangan dan sejarah penting yang terjadi di hotel ini.
65 tahun kemudian, Hotel Yamato masih tetap beroperasi, kini bangunan tersebut bernama Hotel Majapahit. Hampir tidak ada perubahan dari tampilan hotel tersebut yang kini berusia 100 tahun. Sungguh luar biasa.


Riwayat dari hotel ini sendiri berawal ketika ada keluarga asal Armenia yang memang bergelut dalam bisnis hotel, yaitu Lucas Martin Sarkies dan saudara-saudaranya yang merupakan para pendiri hotel ini di tahun 1910 dengan nama Oranje Hotel.


Tahun 1936 hotel mengalami penambahan bangunan bagian depan sebagai lobby dengan gaya Art Deco. Penambahan bagian depan tersebut sepertinya merupakan penambahan terakhir di hotel ini karena sampai hari ini bentuk hotel masih sama seperti saat itu. Pada tahun 1942, Jepang mengambil alih hotel ini dan menamakannya Yamato Hoteru hingga 1945 ketika Belanda kembali datang dan merebut kembali hotel ini kemudian keluarga Sarkies kembali memiliki hotel ini pada tahun 1946.



JEMBATAN GUBENG
Di tahun 1943- sampai tahun 1965 jembatan gubeng ini menjadi saksi bisu seperti perjuangan arek2 surabaya dalam mempertahankan kota surabaya dari sekembalinya sekutu dan pasukan belanda. 
Jembatan ini juga sebagai jalur jalan pengungsi didaerah pusat pertempuran tahun 1945 menuju ke daerah yang lebih aman seperti daerah gubeng yang jarang penduduknya dan masih terbentuk rawa2. 
Banyak warga surabaya yang sembunyi daerah ini. Begitu juga dengan pada tahun 1965, jembatan ini menjadi saksi bisu jatuhnya korban tuduhan tak bersalah pada masa pemberantasan PKI yang di bunuh dan dibuang sekitar kalimas ini.
 Jembatan yang menyeberangi sungai kalimas pada masa setelah 1967 sampai tahun 80-an merupakan tempat hiburan yang murah meriah. Banyak warga yang hanya duduk di sekitar pinggir kali mas ini atau memancing di atas jembatan gubeng, atau hanya sekedar berdiri di jembatan saat menikmati malam. 
Begitu juga dengan pengunjung rumah sakit simpang disaat bosan menunggu saudara yang sedang sakit, mereka banyak yang berdiri di jembatan hanya sekedar melihat aliran air kalimas sebagai pengusir rasa jenuh. Tidak terhindarkan sungai kalimas menjadi kotor dan jembatan juga mulai terlihat tidak terawat. 
Sampai sekarang kita masih bisa menikmati kemegahan sebuah jembatan yang menunjukan kehebatan seorang arsitek muda dan jembatan yang banyak menyimpan sebuah sejarah yang sampai saat ini masih sebuah rahasia.  
JALAN VETERAN
(Foto ini diambil pada th. 1925 an. Jalan Veteran dulu bernama "SOCIETETIT STRAAT", karena di jalan tersebut dulu terdapat gedung "SOCIETEIT CONCORDIA" (gedung pertemuan yang terkenal bagi masyarakat Belanda waktu itu). Jalan Veteran adalah jalan utama yang menghubungkan antara daerah perdagangan disekitar Jembatan Merah dan daerah perumahan di kota atas (Bovenstad), seperti daerah Sawahan, Darmo, Ketabang, Gubeng dan sebagainya. Karena fungsinya sebagai jalan penghubung, maka daerah tersebut ramai dibangun perkantoran. Tampak jalan tram juga melewati daerah tersebut.
Pada koridor Jalan Veteran (Societeit Straat) terdapat deretan bangunan dengan keanekaragaman arsitektur peninggalan kolonial Belanda yang memperlihatkan perkembangan arsitektur Belanda mulai tahun 1870-an sampai tahun 1940-an. Keanekaragaman gaya arsitektur bangunan tersebut dapat menjadi bukti fisik sejarah perkembangan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya. Di sekitar pusat kota muncul kegiatan perdagangan dengan pusat di Jalan Rajawali, setelah tahun 1900-an daerah perdagangan meluas ke arah selatan dan timur sampai ke Jalan Veteran. Hal tersebut berdampak pada perkembangan jalan Veteran terutama karena tahun 1920-an merupakan tahun-tahun pemantapan bagi kekuasaan Belanda di Indonesia dan ditampilkan melalui pembangunan fisik yang pesat pada tahun 1920-an.
GEDUNG SMA SINT LOUIS JL. POLISI ISTIMEWA
Dahulu bernama St. Louis Coen Boulevard 7. Markas polisi Istimewa di bawah pimpinan M. Yasin. Tanggal 21 Agustus 1945 di tempat ini para anggota Polisi Istimewa menurunkan bendera Jepang Hinomaru dan menggantinya dengan bendera Indonesia.
Senjata yang ada di tempat ini direbut, hingga Polisi Istimewa menjadi Kesatuan bersenjata yang pertama pada masa merdeka.


GEDUNG SIOLA DI JL. TUNJUNGAN, SURABAYA
Sejak Abad ke 20, jalan tunjungan merupakan pusat pertokaan dan restoran yang memenuhi gaya hidup kalangan borjuis dari bangsa Belanda saat itu. Bahasa gaul anak-anak muda sekarang adalah tempat nongkrong  untuk kalangan atas. Salah satu pertokaan  yang ada adalah White Laidlaw. Pertokoan ini didirikan oleh pengusahan Inggris dengan mengambil konsep pertokoan yang menawarkan kebutuhan fashion yang lagi nge trend saat itu.
Gaung ketenaran toko ini tetap terjaga walaupun pada pergantian penjajahan di tahun 1943 dari bangsa belanda ke bangsa jepang. Pada masa penjajahan jepang pertokoan di ambil alih oleh pengusaha jepang dan diberinama Chiyoda ( yang saat ini terkenal dengan nama merk lampu).


Hampir beberapa tahun gedung chiyoda dibiarkan tak terurus istilah surabayanya adalah ”mangkrak” di pojokan jalan tunjungan. Sekitar akhir 70 dan awal tahun 80 gedung ini diperbaiki kembali dan kejayaannya mulai di munculkan kembali dengan diberi nama SIOLA. Konsep yang ditawarkan konsep penjualan yang sama dengan konsep penjualan Mall. Jadi SIOLA bukan terdiri dari toko-toko tapi satu Mall yang menjual lengkap kebutuhan masyarakt surabaya. Saat itu surabaya hanya mengenal konsep jual beli pasar tradisonal. Hadirnya konsep jual beli yang ditawarkan oleh SIOLA membuat kejayaan sejarah gedung ini kembali terulang. ”ingin nuansa baru n modern dalam berbelanja.



PINTU AIR - JAGIR - WONOKROMO
Dulu, Wonokromo juga dikenal sebagai tempat tinggal Adipati Wonokromo keturunan Sunan Ampel. Konon, daerah itu merupakan pantai Surabaya pada abad ke-9. Desa Pacekan berada di sebelah Wonokromo. Nama desa Pacekan dan Surabaya telah tercantum dalam kitab Negarakertagama.  
Pintu air atau dam Jagir dibangun pada masa pemerintahan Belanda sekitar 1912, berada di Desa Pacekan. 
Kawasan ini kemudian berkembang menjadi kampung-kampung lain yang sejajar. Kawasan tersebut memanjang hingga memasuki kawasan Wonocolo. Pintu Air Jagir dibangun untuk pengontrolan air sungai yang masuk ke Surabaya. Pintu air ini banyak menyuplai bahan baku air tersaring untuk konsumsi air bersih warga kota. Meskipun pintu air itu adalah bangunan utilitas, tapi arsitekturnya dibuat sangat baik.
PELABUHAN TANJUNG PERAK
Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di Indonesia. Sebagai pelabuhan pintu gerbang, maka Tanjung Perak telah menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia, khususnya untuk Propinsi Jawa Timur.


Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh daerah hinterland Jawa Timur yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran intersulair Kawasan Timur Indonesia. Dahulu, Kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya melalui tongkang-tongkang dan perahu-perahu yang dapat mencapai Jembatan Merah (pelabuhan pertama pada waktu itu) yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas. Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transyortasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhimya tidak mencukupi.


Kemudian pada tahun 1B75, Ir.W. de Jongth menyusun suatu rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan hepada kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya yang sangat tinggi. 




KANTOR POS BESAR
Kantor Pos Surabaya dibangun tahun 1926 berdasarkan karya arsitek G. Bolsius di Jl Kebonrojo. Dulu Jalan Kebonrojo bernama Regentstraat (Jalan Regen) karena rumah dinas Regen terletak disini 1840-1881. 














Mulai dari 1881 sampai 1926 disini terdapat sekolah HBS. Pada tahun 1906-1913 calon Gubernur Jenderal Van Mook (1894-1965) bersekolah disini, dan pada 1916-1923 Bung Karno bersekolah disini juga.


















STASIUN GUBENG
Stasiun Surabaya Kota (SB) yang populer dengan nama Stasiun Semut terletak di Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Letaknya sebelah utara Stasiun Surabaya Gubeng dan juga merupakan stasiun tujuan terakhir di kota Surabaya dari jalur kereta api selatan pulau Jawa yang menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta dan Bandung serta Jakarta. Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Pasar Turi yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang. Baru dalam masa kemerdekaan, Jawatan Kereta Api mengadakan layanan kereta api antara Jakarta dan Surabaya Pasar Turi melalui Semarang.
Berdasarkan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tanggal 11 Nopember 1911, bangunan stasiun ini mengalami perluasan hingga ke bentuknya yang sekarang ini.
Stasiun Surabaya Kota menjadi stasiun ujung untuk kereta api-keretapi api ekspres terbaik pada masanya, mulai dari Eendaagsche yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam waktu tercepat 11 jam 30 menit pada tahun 1930-an, hingga kereta ekspres malam Bima yang hingga awal 1990-an membawa kereta tidur.
Stasiun kereta api ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh walikota Surabaya dengan surat keputusan Nomor 188.45/251/402.1.04/1996, tanggal 26 September 1996. Stasiun itu ditetapkan sebagai bangunan yang harus dipertahankan bersama 60 bangunan lainnya di kota Surabaya. Keberadaannya terancam dengan rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan kawasan pertokoan yang mengancam rusaknya keaslian lanskap stasiun itu, seperti halnya Stasiun Jakarta Kota di Jakarta. Bahkan sempat terjadi pembongkaran kawasan itu yang ironisnya melibatkan PT Kereta Api Indonesia.


KANTOR GUBERNUR
Pada masa Pemerintahan Jepang gedung tersebut difungsikan sebagai Kantor Syuucho (Karesidenan) mengingat jabatan gubernur dalam organisasi Pemerintahan Jepang tidak dikenal. Jabatan gubernur dihidupkan lagi pada masa kemerdekaan RI dan Kantor Gubernur kembali difungsikan sebagai Kantor Gubernur Jawa Timur, Kantor Karesidenan Surabaya, Kantor CKC dan Kantor Kepolisian Karesidenan. Dalam perkembangannya, Kantor Kepolisian Karesidenan dan Kantor CKC selanjutnya menempati gedung tersendiri di Jalan Sikatan dan Jalan Indrapura, sedangkan Kantor Karesidenan sebagai Kantor Pembantu Kepala Daerah Propinsi Jawa Timur dipindahkan ke Jalan Raya Gubeng, Surabaya.



Tahun 1972 di depan bangunan utama dibangun gedung berlantai tiga yang digunakan sebagai gedung DPRD Propinsi Jawa Timur sebelum akhirnya dipindahkan ke Jalan Indrapura. Di kompleks gedung ini juga terdapat bekas ruang sidang DPRD dan sekarang diberi nama Binaloka Adikara yang berarti tempat pembinaan hal-hal/barang-barang yang baik.

















Sekian ya foto-fotonya... Eh, ada lagi bonus foto-fotonya.... :) SELAMAT MENIKMATI SOERABAYA JADUL
Bandara Juanda

Kantor BNI Bubutan



Katakan TIDAK pada kantong plastik sekarang!

Kantong plastik atau tas plastik adalah kantong pembungkus yang dibuat dari plastik (poliolefin atau polivinil klorida). Kantong plastik digunakan untuk memuat dan membawa barang konsumsi.
macam-macam kantong plastik
Fakta tentang Kantong Plastik:
  1. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Hal ini dapat memperburuk global warming karena kurangnya pohon sebagai paru-paru bumi yang dapat menyerap emisi gas rumah kaca. Selain bahan dasarnya yang non-renewable (dari hasil samping pengambilan bahan bakar minyak), plastik juga tidak hemat energi dalam proses pembuatannya.  
  2. Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 1.000 tahun (WOW!) hingga dapat terdekomposisi dengan sempurna. Sampah kantong plastik yang ditimbun di landfill dapat mencemari tanah dan air tanah sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia.
  3. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu depresi.
  4. Ratusan ribu penyu, paus, dan mamalia laut lainnya mati karena memakan sampah plastik (salah satunya kantong plastik bekas) yang dibuang ke laut. Mereka salah mengiranya sebagai makanan.
      Sudah saatnya,kita b'tanggung jawab dengan kantong plastik bekas kita..Save Our Planet!!

      Film wajib tonton

      Forest Gump (Staring: Tom Hanks)
      Pernah tau ga, seseorang yang punya "kekurangan" & bisa menjadi idola di lingkungannya?? Film ini menceritakan tentang seorang pria yang mempunyai banyak "kekurangan", tapi mempunyai "kelebihan" dari orang-orang normal lainnya. 
      Film ini memberikan motivasi & inspirasi bagi yang ga pe-de sama dirinya sendiri....





      Passengers (Staring: Anne Hathaway)
      Naik pesawat, trus kecelakaan...parahnya lagi kita ga tau kalo kita adalah salah satu korban dari kecelakaan itu?? Ngeri.... 
      Film ini bikin penasaran, sampai akhir kita nonton... 










      Changeling (Staring: Angelina Jolie)
      Film bergenre drama ini (2008) berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1928 di Los Angeles. Kisah tentang perjuangan seorang ibu (Jolie) untuk menemukan anaknya yang hilang. Peristiwa kehilangan anak yang juga dialami keluarga lain.
      Changeling mengeksplorasi tema humanisme seperti diskriminasi terhadap hak perempuan, korupsi politik, kejahatan pada anak, dam reaksi terhadap tindak kekerasan. Karya bagus tersebut dipertunjukkan kali pertama dalam the 61st Cannes Film Festival 20 Mei 2008. 
      WAJIB TONTON!!


      Possession (Staring: Sarah Michelle Gellar)
      Jangan takut dulu... Film ini ga se seram gambarnya kok.. Malah ga ada unsur hantunya sama sekali...
      Jess (Gellar), seorang wanita yang hidupnya tak menentu setelah mengalami kecelakaan mobil dimana suaminya Ryan dan saudara iparnya, Romawi (Pace) dalam keadaan koma. Keadaan semakin memburuk ketika Roman yang terbangun dari komanya dan yakin bahwa dirinya adalah Ryan. Jess mencoba untuk menghadapi peristiwa ini, dimana Jess yakin suaminya telah kembali padanya tetapi Ia berfikir sesuatu telah terjadi di tempat kerjanya. Jess terus mencari tahu dimana letak kesalahan hingga mengacaukan hidupnya.









      Selasa, 26 Oktober 2010

      TEMPAT BERSEJARAH DI SURABAYA

      KEPUTRAN



      Keputran adalah sebuah kampung bersejarah di Surabaya yang dulunya merupakan satu diantara bagian sentra kota. Sejak nama Surabaya disebutkan pertama kali pada tahun 1293, kota ini telah berkembang dari kampung nelayan dan wilayah kerajaan dijaman dahulu menjadi kota metropolis seperti sekarang ini. Seiring perkembangan jaman, muncul kampung-kampung yang mungkin saat ini sudah tidak dikenal lagi seperti kampung Keputran yang sudah pernah merupakan kampung tempat tinggal para petinggi Kraton Surabaya jaman dulu.








      JEMBATAN MERAH

      Jembatan merah semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.

      Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.
      Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah.








      KAMPUNG ARAB (SUNAN AMPEL)
      Sunan Ampel datang ke daerah ini dari Campa pada masa awal keruntuhan Kerajaan Majapahit, sekitar tahun 1400 masehi, bersama saudagar Arab.
      Keluarga Hasyim ini masih memiliki keterkaitan dengan Sunan Ampel. Hingga kini dia masih tetap teguh mempertahankan budaya leluhurnya.
      Anggota keluarga wanita tidak diperbolehkan memperlihatkan diri di muka umum. Termasuk disorot kamera. Kawasan Ampel ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal keberadaan keturunan Arab di Indonesia.
      Karena orang Arab pertama kali datang ke Indonesia ke wilayah ini, bersama Sunan Ampel. 
      Sekitar 40 persen warga kampung ini merupakan keturunan Arab. Karena itu, orang dengan perawakan khas Timur Tengah, banyak terdapat disini.
      Tempat tinggal warga keturunan Arab dapat dengan mudah dikenali. Rumah mereka memiliki ciri khas, dengan dua pintu dan dua pilar penyangga, serta teras di depan rumah.Satu pintu kecil diperuntukkan bagi pemilik rumah dan anggota keluarganya. Sedangkan pintu besar berupa gerbang merupakan pintu untuk tamu.
      Mata pencarian mereka umumnya sebagai pedagang.Mereka berjualan aneka macam barang, mulai dari pakaian, minyak wangi, peralatan ibadah, hingga buah kurma.



      HOTEL ORANGE/HOTEL YAMATO/HOTEL MAJAPAHIT
      Tanggal 10 November 1945 merupakan hari bersejarah di mana kaum muda Surabaya marah ketika melihat bendera Belanda dikibarkan di atas Hotel Yamato. Mereka kemudian menyerbu, memanjat tiang bendera tersebut dan merobek warna biru dari bendera tersebut dan membuat bendera merah putih Indonesia berkibar. Hari itu selalu dikenang sebagai Hari Pahlawan. Itulah salah satu kenangan dan sejarah penting yang terjadi di hotel ini.
      65 tahun kemudian, Hotel Yamato masih tetap beroperasi, kini bangunan tersebut bernama Hotel Majapahit. Hampir tidak ada perubahan dari tampilan hotel tersebut yang kini berusia 100 tahun. Sungguh luar biasa.


      Riwayat dari hotel ini sendiri berawal ketika ada keluarga asal Armenia yang memang bergelut dalam bisnis hotel, yaitu Lucas Martin Sarkies dan saudara-saudaranya yang merupakan para pendiri hotel ini di tahun 1910 dengan nama Oranje Hotel.


      Tahun 1936 hotel mengalami penambahan bangunan bagian depan sebagai lobby dengan gaya Art Deco. Penambahan bagian depan tersebut sepertinya merupakan penambahan terakhir di hotel ini karena sampai hari ini bentuk hotel masih sama seperti saat itu. Pada tahun 1942, Jepang mengambil alih hotel ini dan menamakannya Yamato Hoteru hingga 1945 ketika Belanda kembali datang dan merebut kembali hotel ini kemudian keluarga Sarkies kembali memiliki hotel ini pada tahun 1946.



      JEMBATAN GUBENG
      Di tahun 1943- sampai tahun 1965 jembatan gubeng ini menjadi saksi bisu seperti perjuangan arek2 surabaya dalam mempertahankan kota surabaya dari sekembalinya sekutu dan pasukan belanda. 
      Jembatan ini juga sebagai jalur jalan pengungsi didaerah pusat pertempuran tahun 1945 menuju ke daerah yang lebih aman seperti daerah gubeng yang jarang penduduknya dan masih terbentuk rawa2. 
      Banyak warga surabaya yang sembunyi daerah ini. Begitu juga dengan pada tahun 1965, jembatan ini menjadi saksi bisu jatuhnya korban tuduhan tak bersalah pada masa pemberantasan PKI yang di bunuh dan dibuang sekitar kalimas ini.
       Jembatan yang menyeberangi sungai kalimas pada masa setelah 1967 sampai tahun 80-an merupakan tempat hiburan yang murah meriah. Banyak warga yang hanya duduk di sekitar pinggir kali mas ini atau memancing di atas jembatan gubeng, atau hanya sekedar berdiri di jembatan saat menikmati malam. 
      Begitu juga dengan pengunjung rumah sakit simpang disaat bosan menunggu saudara yang sedang sakit, mereka banyak yang berdiri di jembatan hanya sekedar melihat aliran air kalimas sebagai pengusir rasa jenuh. Tidak terhindarkan sungai kalimas menjadi kotor dan jembatan juga mulai terlihat tidak terawat. 
      Sampai sekarang kita masih bisa menikmati kemegahan sebuah jembatan yang menunjukan kehebatan seorang arsitek muda dan jembatan yang banyak menyimpan sebuah sejarah yang sampai saat ini masih sebuah rahasia.  
      JALAN VETERAN
      (Foto ini diambil pada th. 1925 an. Jalan Veteran dulu bernama "SOCIETETIT STRAAT", karena di jalan tersebut dulu terdapat gedung "SOCIETEIT CONCORDIA" (gedung pertemuan yang terkenal bagi masyarakat Belanda waktu itu). Jalan Veteran adalah jalan utama yang menghubungkan antara daerah perdagangan disekitar Jembatan Merah dan daerah perumahan di kota atas (Bovenstad), seperti daerah Sawahan, Darmo, Ketabang, Gubeng dan sebagainya. Karena fungsinya sebagai jalan penghubung, maka daerah tersebut ramai dibangun perkantoran. Tampak jalan tram juga melewati daerah tersebut.
      Pada koridor Jalan Veteran (Societeit Straat) terdapat deretan bangunan dengan keanekaragaman arsitektur peninggalan kolonial Belanda yang memperlihatkan perkembangan arsitektur Belanda mulai tahun 1870-an sampai tahun 1940-an. Keanekaragaman gaya arsitektur bangunan tersebut dapat menjadi bukti fisik sejarah perkembangan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya. Di sekitar pusat kota muncul kegiatan perdagangan dengan pusat di Jalan Rajawali, setelah tahun 1900-an daerah perdagangan meluas ke arah selatan dan timur sampai ke Jalan Veteran. Hal tersebut berdampak pada perkembangan jalan Veteran terutama karena tahun 1920-an merupakan tahun-tahun pemantapan bagi kekuasaan Belanda di Indonesia dan ditampilkan melalui pembangunan fisik yang pesat pada tahun 1920-an.
      GEDUNG SMA SINT LOUIS JL. POLISI ISTIMEWA
      Dahulu bernama St. Louis Coen Boulevard 7. Markas polisi Istimewa di bawah pimpinan M. Yasin. Tanggal 21 Agustus 1945 di tempat ini para anggota Polisi Istimewa menurunkan bendera Jepang Hinomaru dan menggantinya dengan bendera Indonesia.
      Senjata yang ada di tempat ini direbut, hingga Polisi Istimewa menjadi Kesatuan bersenjata yang pertama pada masa merdeka.


      GEDUNG SIOLA DI JL. TUNJUNGAN, SURABAYA
      Sejak Abad ke 20, jalan tunjungan merupakan pusat pertokaan dan restoran yang memenuhi gaya hidup kalangan borjuis dari bangsa Belanda saat itu. Bahasa gaul anak-anak muda sekarang adalah tempat nongkrong  untuk kalangan atas. Salah satu pertokaan  yang ada adalah White Laidlaw. Pertokoan ini didirikan oleh pengusahan Inggris dengan mengambil konsep pertokoan yang menawarkan kebutuhan fashion yang lagi nge trend saat itu.
      Gaung ketenaran toko ini tetap terjaga walaupun pada pergantian penjajahan di tahun 1943 dari bangsa belanda ke bangsa jepang. Pada masa penjajahan jepang pertokoan di ambil alih oleh pengusaha jepang dan diberinama Chiyoda ( yang saat ini terkenal dengan nama merk lampu).


      Hampir beberapa tahun gedung chiyoda dibiarkan tak terurus istilah surabayanya adalah ”mangkrak” di pojokan jalan tunjungan. Sekitar akhir 70 dan awal tahun 80 gedung ini diperbaiki kembali dan kejayaannya mulai di munculkan kembali dengan diberi nama SIOLA. Konsep yang ditawarkan konsep penjualan yang sama dengan konsep penjualan Mall. Jadi SIOLA bukan terdiri dari toko-toko tapi satu Mall yang menjual lengkap kebutuhan masyarakt surabaya. Saat itu surabaya hanya mengenal konsep jual beli pasar tradisonal. Hadirnya konsep jual beli yang ditawarkan oleh SIOLA membuat kejayaan sejarah gedung ini kembali terulang. ”ingin nuansa baru n modern dalam berbelanja.



      PINTU AIR - JAGIR - WONOKROMO
      Dulu, Wonokromo juga dikenal sebagai tempat tinggal Adipati Wonokromo keturunan Sunan Ampel. Konon, daerah itu merupakan pantai Surabaya pada abad ke-9. Desa Pacekan berada di sebelah Wonokromo. Nama desa Pacekan dan Surabaya telah tercantum dalam kitab Negarakertagama.  
      Pintu air atau dam Jagir dibangun pada masa pemerintahan Belanda sekitar 1912, berada di Desa Pacekan. 
      Kawasan ini kemudian berkembang menjadi kampung-kampung lain yang sejajar. Kawasan tersebut memanjang hingga memasuki kawasan Wonocolo. Pintu Air Jagir dibangun untuk pengontrolan air sungai yang masuk ke Surabaya. Pintu air ini banyak menyuplai bahan baku air tersaring untuk konsumsi air bersih warga kota. Meskipun pintu air itu adalah bangunan utilitas, tapi arsitekturnya dibuat sangat baik.
      PELABUHAN TANJUNG PERAK
      Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di Indonesia. Sebagai pelabuhan pintu gerbang, maka Tanjung Perak telah menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia, khususnya untuk Propinsi Jawa Timur.


      Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh daerah hinterland Jawa Timur yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran intersulair Kawasan Timur Indonesia. Dahulu, Kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya melalui tongkang-tongkang dan perahu-perahu yang dapat mencapai Jembatan Merah (pelabuhan pertama pada waktu itu) yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas. Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transyortasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhimya tidak mencukupi.


      Kemudian pada tahun 1B75, Ir.W. de Jongth menyusun suatu rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan hepada kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya yang sangat tinggi. 




      KANTOR POS BESAR
      Kantor Pos Surabaya dibangun tahun 1926 berdasarkan karya arsitek G. Bolsius di Jl Kebonrojo. Dulu Jalan Kebonrojo bernama Regentstraat (Jalan Regen) karena rumah dinas Regen terletak disini 1840-1881. 














      Mulai dari 1881 sampai 1926 disini terdapat sekolah HBS. Pada tahun 1906-1913 calon Gubernur Jenderal Van Mook (1894-1965) bersekolah disini, dan pada 1916-1923 Bung Karno bersekolah disini juga.


















      STASIUN GUBENG
      Stasiun Surabaya Kota (SB) yang populer dengan nama Stasiun Semut terletak di Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Letaknya sebelah utara Stasiun Surabaya Gubeng dan juga merupakan stasiun tujuan terakhir di kota Surabaya dari jalur kereta api selatan pulau Jawa yang menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta dan Bandung serta Jakarta. Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Pasar Turi yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang. Baru dalam masa kemerdekaan, Jawatan Kereta Api mengadakan layanan kereta api antara Jakarta dan Surabaya Pasar Turi melalui Semarang.
      Berdasarkan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tanggal 11 Nopember 1911, bangunan stasiun ini mengalami perluasan hingga ke bentuknya yang sekarang ini.
      Stasiun Surabaya Kota menjadi stasiun ujung untuk kereta api-keretapi api ekspres terbaik pada masanya, mulai dari Eendaagsche yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam waktu tercepat 11 jam 30 menit pada tahun 1930-an, hingga kereta ekspres malam Bima yang hingga awal 1990-an membawa kereta tidur.
      Stasiun kereta api ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh walikota Surabaya dengan surat keputusan Nomor 188.45/251/402.1.04/1996, tanggal 26 September 1996. Stasiun itu ditetapkan sebagai bangunan yang harus dipertahankan bersama 60 bangunan lainnya di kota Surabaya. Keberadaannya terancam dengan rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan kawasan pertokoan yang mengancam rusaknya keaslian lanskap stasiun itu, seperti halnya Stasiun Jakarta Kota di Jakarta. Bahkan sempat terjadi pembongkaran kawasan itu yang ironisnya melibatkan PT Kereta Api Indonesia.


      KANTOR GUBERNUR
      Pada masa Pemerintahan Jepang gedung tersebut difungsikan sebagai Kantor Syuucho (Karesidenan) mengingat jabatan gubernur dalam organisasi Pemerintahan Jepang tidak dikenal. Jabatan gubernur dihidupkan lagi pada masa kemerdekaan RI dan Kantor Gubernur kembali difungsikan sebagai Kantor Gubernur Jawa Timur, Kantor Karesidenan Surabaya, Kantor CKC dan Kantor Kepolisian Karesidenan. Dalam perkembangannya, Kantor Kepolisian Karesidenan dan Kantor CKC selanjutnya menempati gedung tersendiri di Jalan Sikatan dan Jalan Indrapura, sedangkan Kantor Karesidenan sebagai Kantor Pembantu Kepala Daerah Propinsi Jawa Timur dipindahkan ke Jalan Raya Gubeng, Surabaya.



      Tahun 1972 di depan bangunan utama dibangun gedung berlantai tiga yang digunakan sebagai gedung DPRD Propinsi Jawa Timur sebelum akhirnya dipindahkan ke Jalan Indrapura. Di kompleks gedung ini juga terdapat bekas ruang sidang DPRD dan sekarang diberi nama Binaloka Adikara yang berarti tempat pembinaan hal-hal/barang-barang yang baik.

















      Sekian ya foto-fotonya... Eh, ada lagi bonus foto-fotonya.... :) SELAMAT MENIKMATI SOERABAYA JADUL
      Bandara Juanda

      Kantor BNI Bubutan



      Minggu, 24 Oktober 2010

      Katakan TIDAK pada kantong plastik sekarang!

      Kantong plastik atau tas plastik adalah kantong pembungkus yang dibuat dari plastik (poliolefin atau polivinil klorida). Kantong plastik digunakan untuk memuat dan membawa barang konsumsi.
      macam-macam kantong plastik
      Fakta tentang Kantong Plastik:
      1. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Hal ini dapat memperburuk global warming karena kurangnya pohon sebagai paru-paru bumi yang dapat menyerap emisi gas rumah kaca. Selain bahan dasarnya yang non-renewable (dari hasil samping pengambilan bahan bakar minyak), plastik juga tidak hemat energi dalam proses pembuatannya.  
      2. Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 1.000 tahun (WOW!) hingga dapat terdekomposisi dengan sempurna. Sampah kantong plastik yang ditimbun di landfill dapat mencemari tanah dan air tanah sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia.
      3. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu depresi.
      4. Ratusan ribu penyu, paus, dan mamalia laut lainnya mati karena memakan sampah plastik (salah satunya kantong plastik bekas) yang dibuang ke laut. Mereka salah mengiranya sebagai makanan.
          Sudah saatnya,kita b'tanggung jawab dengan kantong plastik bekas kita..Save Our Planet!!

          Kamis, 21 Oktober 2010

          Film wajib tonton

          Forest Gump (Staring: Tom Hanks)
          Pernah tau ga, seseorang yang punya "kekurangan" & bisa menjadi idola di lingkungannya?? Film ini menceritakan tentang seorang pria yang mempunyai banyak "kekurangan", tapi mempunyai "kelebihan" dari orang-orang normal lainnya. 
          Film ini memberikan motivasi & inspirasi bagi yang ga pe-de sama dirinya sendiri....





          Passengers (Staring: Anne Hathaway)
          Naik pesawat, trus kecelakaan...parahnya lagi kita ga tau kalo kita adalah salah satu korban dari kecelakaan itu?? Ngeri.... 
          Film ini bikin penasaran, sampai akhir kita nonton... 










          Changeling (Staring: Angelina Jolie)
          Film bergenre drama ini (2008) berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1928 di Los Angeles. Kisah tentang perjuangan seorang ibu (Jolie) untuk menemukan anaknya yang hilang. Peristiwa kehilangan anak yang juga dialami keluarga lain.
          Changeling mengeksplorasi tema humanisme seperti diskriminasi terhadap hak perempuan, korupsi politik, kejahatan pada anak, dam reaksi terhadap tindak kekerasan. Karya bagus tersebut dipertunjukkan kali pertama dalam the 61st Cannes Film Festival 20 Mei 2008. 
          WAJIB TONTON!!


          Possession (Staring: Sarah Michelle Gellar)
          Jangan takut dulu... Film ini ga se seram gambarnya kok.. Malah ga ada unsur hantunya sama sekali...
          Jess (Gellar), seorang wanita yang hidupnya tak menentu setelah mengalami kecelakaan mobil dimana suaminya Ryan dan saudara iparnya, Romawi (Pace) dalam keadaan koma. Keadaan semakin memburuk ketika Roman yang terbangun dari komanya dan yakin bahwa dirinya adalah Ryan. Jess mencoba untuk menghadapi peristiwa ini, dimana Jess yakin suaminya telah kembali padanya tetapi Ia berfikir sesuatu telah terjadi di tempat kerjanya. Jess terus mencari tahu dimana letak kesalahan hingga mengacaukan hidupnya.